Boutique Hotel….??? Apaan Sih…???

December 7, 2009 - Leave a Response

Boutique hotel adalah fenomena baru dalam sektor akomodasi dan pariwisata. ini merupakan suatu tempat alternatif kalo kamu bosan dengan hotel hotel mainstream kaya hilton, holiday inn,marriott gitu gitu karna kamu tau diseluruh dunia, pasti modelnya gitu gitu aja. Intinya, desainnya pasti sangat berbeda dan akan membuat W.O.W. jumlah kamar biasanya antara 3-100 kamar dengan kamar mayoritas di desain secara individual atau dengan tema. Karena jumlahnya yang kecil, service jadi lebih personalised, dan kalo kamu tinggal di suatu boutique hotel, biasanya semua staff akan memanggil dengan nama. “Selamat pagi Bapak Eric, ada yang bisa saya bantu?”..dan yang pasti kamu akan merasa spesial. Dari sisi customer banyak menarik perhatian dari industri musik, seni, dan fashion. tapi bukan berarti orangnya terbatas disitu saja. intinya adalah adanya keinginan orang untuk tinggal disuatu yang tidak biasa. itulah yang membuat boutique hotel bukan fashion belaka. tapi adalah suatu fenomena yang akan terus berkembang.

Sejarah dan Perkembangan Hotel

November 28, 2009 - One Response

APAKAH sobat-sobat pernah bepergian ke luar kota, atau bahkan ke luar negeri? Lalu, di mana sobat-sobat menginap? Ya! Sebagian ada yang menginap di rumah saudara, tapi ada juga yang menginap di hotel. Sobat-sobat… apakah kalian tahu sejarah hotel?

Hotel berasal dari kata hostel, yang konon diambil dari bahasa Prancis kuno. Yang maknanya kira-kira adalah “tempat penampungan untuk pendatang”. Bangunan untuk umum ini sudah disebut-sebut sejak akhir abad ke-17. Tak aneh kalau dulu, pegawai hotel di Inggris dan Amerika mirip pegawai negeri. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman dan bertambahnya pemakai jasa, layanan inap dan makan ini mulai meninggalkan misi sosialnya. Tamu pun mulai dipungut bayaran. Sementara bangunan dan kamar-kamarnya mulai ditata sedemikian rupa agar membuat tamu betah. Meskipun demikian, selama bertahun-tahun standar layanan hotel tidak banyak berubah. Sampai pada 1793, City Hotel dibangun di cikal bakal wilayah Kota New York. City Hotel inilah yang menjadi pelopor pembangunan penginapan gaya baru yang lebih menarik. Setelah itu, pada 1829 muncul hotel-hotel legendaris lainnya, seperti Tremont House di Boston, yang selama puluhan tahun dianggap sebagai salah satu tempat paling top di Amerika Serikat. Tremont House bersaing ketat dengan Astor House yang dibangun di New York pada 1836.

Burj al-Arab atau Menara Arab adalah salah satu hotel mewah di Dubai, Uni Emirat Arab. Bangunan Burj al-Arab di desain oleh Tom Wright. Tinggi bangunan ini mencapai 321 meter, dan berdiri di pulau buatan yang berada 280 meter lepas pantai di Teluk Persia. Hotel ini sering disebut sebagai hotel bintang tujuh. Konstruksi Burj al-Arab di mulai pada tahun 1994, dan dibuka untuk pengunjung pada 1 Desember 1999. Rancangannya mengambil bentuk layar. Salah satu elemen yang unik adalah dinding atrium yang menghadap ke pantai yang terbuat dari kain fiberglass yang dilapisi teflon. Interior bangunan ini didesain oleh Khuan Chew. Burj al-Arab juga memiliki atrium lobi tertinggi di dunia setinggi 180 meter. Atrium tersebut dapat melingkupi Gedung World Trade Center Dubai yang tingginya 38 lantai, yang merupakan bangunan tertinggi di Dubai dari akhir 1970-an sampai pertengahan 1990-an.

Di Indonesia, ada beberapa hotel tua, di antaranya Hotel Salak yang terletak di samping depan istana Bogor, Jawa Barat. Hotel Salak didirikan pada 1856 dengan nama Binnenhof Hotel, yang pada waktu itu dimaksudkan sebagai hotel kelompok elite istana dan dimiliki oleh keluarga istana. Semula, bangunan tersebut difungsikan untuk kepentingan peristirahatan, penginapan, dan tempat berkumpul bagi administratur atau pengusaha perkebunan dan para pejabat pemerintahan.

Pada masa kedudukan Jepang, sekitar tahun 1941 sampai Agustus 1945, hotel yang berkapasitas 54 kamar itu pernah dijadikan markas Kompetai. Pada tahun 1945, bangsa Indonesia berhasil mencapai kemerdekaan dan hal ini berpengaruh pada Binnenhof Hotel. Tahun 1948, nama hotel itu diubah menjadi Hotel Salak karena hotel ini terletak di kaki Gunung Salak. Sejumlah tamu yang mempersiapkan Konferensi Asia Afrika tahun 1955 juga menginap di hotel tersebut.

Hotel tua lainnya adalah Hotel Oranje yang didirikan oleh pedagang Lucas Martin Sarkies dari Armenia. Hotel ini dibangun pada tahun 1910 dan direncanakan oleh seorang arsitek Inggris bernama James Afprey dalam arsitektur Art Nouveau.

Hotel Oranje dibuka pada 1911. Pada 1931 di depan pintu masuk lama dibangun gaya Art Deco oleh arsitek Prof.Ir. Charles Prosper Wolff Schoemaker (1882-1949). Dengan tambahan ini, hotelnya menjadi salah satu hotel paling indah dan keren di dunia. Pada masa kedudukan Jepang, hotel ini berganti nama menjadi Yamato Hoteru dan berfungsi sebagai penjara. Pada 19 September 1945, di hotel ini terjadi “Insiden Bendera”. Ekstremis kolonial Belanda menaikkan bendera merah- putih-biru di menara hotel ini. Pejuang Indonesia menaiki menaranya dan menyobek bagian biru dari bendera Belanda yang berubah menjadi bendera Indonesia.

(Rory Ramalho Siagian, dari berbagai sumber)***Rory Ramalho Siagian, dari berbagai sumber)***

Burj Al-Arab is a Famous Hotel in Dubai

November 13, 2009 - Leave a Response

burj-al-arab-1

Hotel Bintang 7…???

November 13, 2009 - One Response

burj-al-arab-2

__________________________________________________
burj-al-arab-3

 

Apa yang terlintas dipikiran anda ketika mendengar hotel yang berbintang 7….??? pasti sama dengan apa yang ada dalam pikiran saya, pelayanan seperti apa yang diberikan kepada tamu yang datang ke hotel tersebut….???

Terlepas dari pertanyaan tersebut, pada kenyataannya memang ada hotel yang berbintang 7  tersebut yang memberikan pelayanan serba mewah dan menyediakan fasilitas yang sangat extraordinary.